Kamis, 26 Maret 2015

PENGERTIAN dan TEKNIK LARI 100M

ADMINNOTES: Tolong baca rules first. Klikdisini

Lari 100 Meter (Sprint)
1.    Pengertian
Lomba atletik lari jarak pendek 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
2.    Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk perlombaan sprint 100m :
1.    Lapangan
2.    Alat-alat :    ·    Pistol start
·         Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
·         Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
·         Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
·         Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
·         Stopwatch 24 buah untuk pelari.
·         Camera finish (alat foto finish).
1.    Teknik.
aba-aba start :  1 = Bersedia
2 = Siap
3 = Ya
a. Starting Position (posisi permulaan).
Sekarang hanya menggunakan medium start (permulaan yang sedang), yaitu pada aba-aba “bersedia” maka :
×      Jari kaki depan terletak 45cm dibelakang garis start.
×      Jari kaki belakang mundur lagi 20cm.
×      Kedua lengan tegak lurus dibelakang garis start, pandangan 5m didepan garis start. Pada aba-aba siap lutut belakang naik, pantat lebih tinggi dari kepala, dan kepala maju jauh.
b. Starting Action
Pada aba “Ya” gerakan meluncur maju harus meledak seperti pelurubukan seperti mobil baru berangkat. Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus, kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat tangan dibelakang.
c. Sprinting Action.
Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus, kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat tangan dibelakang, hanya disini badannya condong sedikit ke depan ±25º.
d. Finish Action
Ada tiga cara melewati finish, yaitu :
• Lari lurus terus tanpa perubahan.
• Ambyuk, dada maju, tangan kebelakang.
• Dada diputar hingga salah satu bahu maju kedepan.
1.    Disqualified
• Start mendahului aba-aba sampai dua kali.
• Mengganggu pelari lain selama lari.
• Masuk lintasan lain hingga mendapat keuntungan.
• Tidak sampai masuk finish.
Mengenal Teknik Sprint
Semua orang yang dalam kondisi normal pasti akan mampu berlari. Dengan demikian, lari sekilas nampak bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Namun bagi mereka yang sudah menggeluti olahraga ini, tentu akan mengerti bahwa lari dengan baik tidak semudah seperti yang biasa kita lakukan.
Di dalam olahraga lari, khususnya lari jarak pendek, kita harus bisa mengetahui dengan baik teknik dalam berlari. Hal ini bertujuan agar tenaga yang dihasilkan pada otot tungkai bisa optimal. Selain itu, kita bisa menjaga keseimbangan dan juga meminimalisir hambatan angin yang akan datang pada saat kita berlari. Namun yang paling utama adalah, dengan mengetahui teknik berlari secara baik kita bisa mencegah cedera yang mungkin terjadi.
Didalam berlari ada tiga proses yang harus diperhatikan. Ketiga proses tersebut adalah pada saat bersiap atau start, teknik saat berlari dan yang terakhir adalah teknik pada saat kita memasuki garis finis. Ketiganya harus bisa dilakukan secara tepat agar bisa meraih hasil optimal ketika kita melakukan lari jarak pendek.
Secara lebih detail akan dijabarkan seperti berikut ini.
1. Teknik Start
Pada saat start yang perlu diperhatikan adalah posisi atlet di belakang garis start. Yang harus dilakukan adalah dengan menempatkan badanpada papan tumpuan. Di sini, atlet lari harus dalam posisi jongkok, dimana kedua lengan dalam posisi lurus yang vertikal. Sementara kedua tangan ditumpukan pada bagian tanah yang sejajar dengan garis start.
Seorang wasit akan memberikan aba-aba sebelum peserta berlari. Ketika wasit meneriakkan kata “Siap” pelari segera mengangkat bagian panggul sedikit ke bagian atas. Pada posisi ini, bagian panggul akan berada dalam posisi yang lebih tinggi daripada bahu serta kepala. Yang tidak boleh dilupakan adalah, pada saat ini konsentrasi harus terpasang penuh untuk mendengarkan aba-aba lanjutan dari wasit.
Dan ketika wasit sudah meneriakkan kata “Ya” atau dengan menggunakan alat bantu seperti “pistol”, maka pelari harus langsung menghentakkan bagian kaki yang berada di papan tolak. Pada saat ini, pelari harus mampu menghasilkan gerakan eksplosif guna mendorong pelari agar bisa mencapai garis finish secepat mungkin.
2. Teknik Berlari
Pada saat berlari, atlet harus memperhatikan koordinasi ayunan lengandengan gerakan bagian tungkai. Posisi lengan harus terayun dengan posisi ditekuk 90 derajat. Ayunan harus mencapai bagian depan atau sedikit di bawah bagian dagu.
Sementara untuk tungkai diayunkan, harus terayun dengan sempurna. Yaitu ayunan bagian terdepan diangkat hingga bagian paha.
3. Teknik Masuk Finish
Posisi saat masuk finis akan memiliki peran penting mengingat pada lari jarak pendek selisih antar pelari sangat tipis. Ketika masuk finish, seorang pelari sebaiknya memosisikan diri dengan badan yang sedikit tegak dan pada bagian dada dibusungkan. Hal ini sebagai cara agar bagian tubuh pelari bisa lebih cepat terekam kamera di garis finish yang juga digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan pemenang lomba.


AdminNotes: Kalau baca versi yang di postingan bikin sakit mata atau apa -__- mending buka di versi GoogleDrivenya aja, sekalian bantu admin ^^

GOOGLEDRIVELINKS: klikdisini

2 komentar: