My "We don't Talk Anymore Version-Review and Late Reaction'

Click and read my review and late reaction about this song. Fufufufu bakalan ada sedikit asdfghjklove journey juga.

Hasil Try Out KPMBS (Keluarga Pelajar Mahasiswa Banyuwangi di Surabaya) 2015

Nah seperti judul di atas, hari ini gue bakalan ngereview tentang Try Out KPMBS yang diadain tanggal 25 Januari 2015 kemarin.

HORRORNYA NGAMBIL BIMBEL MALAM MINGGU

Malam Sabtu. Oke, hari gini, buat remaja, engga tau Malam Minggu. Bayak versi dari Malam Minggu. Ada malam minggu pahing, kliwon, legi, bahkan yang baru dijadiin film, Malam Minggu Miko. Malam Minggu. Gue ngamatin malem minggu adalah malem dimana status Facebook naik hingga 50%! Dan isinya sama....

Pengalaman Naik Kereta Api Mutiara Timur Siang

Di postingan ini (yang lagi lagi engga jauh dari kereta) gue bakalan ngasih semacem review atau apalah ya, sekaligus ngasih saran atau sekedar pengalaman buat yang mau tahu gimana sih rasanya naik Mutiara Timur ini .. Oke, untuk pertama bakalan ngereview..... KERETA MUTIARA TIMUR SIANG !

Download 포미닛 (4MINUTE) - '오늘 뭐해 (Whatcha Doin' Today)' (Official Music Video)

Nah, di postingan ini, cuman pengen bagi bagi videonya 4Minute yang Watcha Doin' Today. kenapa? ya karena gue fansnya 4minute waks. Buat reviewnya, nah, disini gue sebagai mantan yadongers -_- MV ini seperti

Jumat, 13 Agustus 2021

CHILD-FREE? PERNAH MERASA TAKUT MENJADI ORANG TUA DI MASA DEPAN? Bagian 2

 Assalamualaikum wr.wrb

How's life? Masih menimbang-nimbang genre kehidupan seperti apa yang kita alami sekarang? Well, sebenernya tujuan kita sama buat tahun ini: bertahan hidup. 

Postingan ini jadi postingan lanjutan mengenai postingan child free ku sebelumnya (sila cek di beranda blog ya:)) Topik ini kembali mencuat di Twitter dan sebagai anak gabut ga tau diri, aku mau ngelanjutin postingan sebelumnya. 

Minggu, 30 Agustus 2020

CHILD-FREE? PERNAH MERASA TAKUT MENJADI ORANG TUA DI MASA DEPAN? Bagian 1

 Assalamualaikum wr wb. 

Hai, kayanya lamaaa banget ngga update tulisan di blog ini yah wkwk aslik sok sibukkk banget aku. 


Pada postingan kali ini, aku mau bahas sesuatu yang beberapa hari terakhir cukup sering tiba tiba muncul di pikiranku. Yap! Tentang memiliki anak, tentang menjadi orang tua, dan pemikiran pemikiran serupa. Apa sih CHILD FREE itu? Apa dampaknya terhadap negara, utamanya pada sisi ekonomi dari sudut pandangku sebagai mahasiswa ekonomi?

Kamis, 05 Maret 2020

MY "PETERPAN - YANG TERDALAM" VERSION :)

4x4=16
sempat tak sempat, komentar disini akan kubalas :D

Assalamualaikum wr wb.

Akhirnya, setelah sekian lama ngga nulis postingan, sekarang ada waktu (padahal kerjaannya ya rebahan aja) dan mood buat nulis disini lagi.

Many things happen, naik turun kehidupan selama hampr setahun lebih ini.  Kalau kamu pembaca setia (at least pernah baca blogku untuk bagian love story ku yang so pity) pasti ngeh sama dinamika percintaanku wkwkwk. But, back then, rain grant u with rainbow. meskipun ga semua pelanginya bisa ditangkap sama mata kita. 

Setelah badai kehidupan yang ampun deh, ga pernah kebayang sebelumnya, Tuhan mengirimkan satu manusianya yang baik buat menemaniku menyelesaikan fluktuasi (?) perkuliahan. Yup! Minggu besok akhirnya diriku wisuda (mngis bhgya ala willythekidd.,,,). Harusnya malam ini ngerjain proyek, tapi kok ya buntu sekali aku memikirkannya (maafkan saya bu :') 

Ada satu lagu yang menjadi pengantar tangisku. Benar, lagu itu Peterpan -Yang Terdalam. I use the Peterpan version since I prefer it to the Noah vers. Sebelumnya aku bikin My WE DONT TALK ANYMORE VERSION kan, sekarang mau bikin versi ini. Tidak semua mirip dan persis dengan maksud dari lagu itu, tapi ada beberapa bagian yang pas buat beberapa intrik yang terjadi :) 

For the one who become my really really first love, inisial mra, tolonglah ini dibaca dan pahami kalo aku duguen duguen tiap kamu mulai pendiem dan silent treatment!

Ok, lesgo!


PETERPAN - YANG TERDALAM


Kulepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan jika kau kusayangi
Dan bila kumenanti

Beberapa bulan terakhir, utamanya satu-dua tahun lalu, aku merasa bahwa tidak semua orang yang berada di dekatku bener bener tulus. Aku tau, itu hal yang lumrah terjadi di society kita saat ini. Tapi aku tidak menyangka kalau itu terjadi, They talked nice in front of you, but became a backstabber behind your back. Tapi, gapapa. Pada akhirnya diriku menyadari bahwa, kami memang kurang cocok menjadi teman dekat. Cukup, saling mengenal saja :) 

Waktu itu, semua terasa kosong. Sepi. Ngerasa sendiri banget di dunia ini. Pernah becanda sambil mbathin, ini aku dispoiler Padang Mahsyar a sama Allah wkwk. Aku paham, bahwa lambat laun semua akan pergi. Teman-teman yang dulu bersama-sama belajar buat ujian, yang dulu saling sapa saling bantu, mereka pergi. Pun, aku ngga menyalahkan karena semua punya urusan masing-masing, tapi di perspektifku, aku berhak merasa kesepian.

Termasuk keluarga dekat. Di titik-titik kritis kehidupanku waktu itu (Oh God I never imagined I took a pen to draw a butterfly instead of cut my blood vessels) aku ngerasa kalau aku semakin jauh dari orang tuaku. Awalnya aku menyalahkan mereka atas aoa yang dibebankan padaku, namun aku sadar bahwa aku yang salah menempatkan mereka pada posisi nyaman itu. Aku yang terlalu memberikan rasa aman sehingga mereka berekspektasi lebih padaku. Bapak ibu, maaf anaknya tidak tahu diri dan jadi outlier buat keluarga :)

Stress banget rasanya, saat hal hal yang kamu kejar dan inginkan ngga kesampaian dan semua menekan atas kesalahan tersebut. Everyone asked me why but almost half of them only wanna know, then judged me. Hingga di suatu waktu, aku sadar bahwa aku menggenggam semuanya terlalu erat, sehingga semua berjatuhan. 

Jauh sebelum pergolakan itu terjadi, aku berdoa kepada Allah untuk diberikan perspektif. Permintaanku cukup detil: laki-laki, tidak harus saling mencinta, dan menjadi sudut pandang yang berbeda dalam hariku menentukan keputusan. Tak lupam di kala kritis hingga terasa hidupku sudah di ujung tanduk, aku dengan tidak tahu diri berdoa,"O Allah, aku gamau mati. Aku belom nikah, aku belom ngerasain secara nyata dicintai lelaki lain." bitj plis, se desperate itu memang

Aku silo (tapi ngga dapet wangsit) dan hari itu aku putuskan buat memulai kembali semuanya, dengan tenang, tanpa ambisi, dan pasrahkan semua. Aku mulai kembali menulis tugas akhir, mulai mengontak teman teman (tbh I almost cried over river karena teman-teman ternyata masih inget aku dan mengkhawatirkan kehidupan kampusku), dan mulai melepas semua yang kuinginkan.

Bapak ibu, maaf atas semua perilaku yang membuat bapak ibu menanti kelulusanku cukup lama. Maaf telah gagal menunjukkan kasih sayang agar tidak saling menanti.

Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah aku di sini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti

Ada satu line quote yang kubaca, berisikan kalimat,"Saat kamu pasrahkan semuanya kepada Allah dan alam semesta, maka hal yang kau inginkan satu persatu akan terwujud."

Aku mendapat perspectiveku,

Seseorang yang sudah lama kunanti dan kupanjatkan di sela-sela doaku.

Tapi, aku baru sadar kalau aku meminta perspektif baru, Seseorang dengan perspektif hidup yang berbeda, dan cara menghadapi hidup yang berbeda. Huff, seringnya bertengkar karena beda pemahaman terhadap kehidupan :'

Kalau lagi nangis, selalu inget lagu ini. Kalau kita sedang ada dalam mode perspektif yang berbeda, lagu ini cocok bangetsi :((

Dia ini berbeda, dan kadang tidak bisa kumengerti. Malam-malam kritis berakhir dengan tangis yang cukup panjang, hingga mengandai apakah semua yang dikatakan perspektive baru itu benar. Bermimpi untuk bersama, serta menanti kapan akan bertemu saat kami sedang berjauhan, kadang berakhir rasa bersalah karena aku memberatkan rindu ini diatas bentangan jarak yang jauh. Maafkan aku.

Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
Kan kukenang di hati saja

Awalnya, aku tidak percaya konsep bahwa cinta itu tidak akan hilang, atau berganti. Aku percaya bahwa ada saat ketika cinta itu hilang, entah karena meninggalkan atau ditinggalkan. Aku percaya bahwa suatu saat, penantian hanya akan menjadi waktu yang hilang dan tidak berkesudahan. Hingga, Allah mengirimkan "perspektif baru" ini

Saat aku mulai lelah menanti, Tuhan kirimkan dia untuk kusayangi. Saat rindu ada dan tercipta bersama dengan kenyataan bahwa terbentang ratusan kilometer jarak, lelah letih menanti akan terbayar saat bertemu. Hingga setelah berulang kali, aku menyadari bahwa aku tidak lelah menanti :)

Orang mengatakan bahwa cinta pertama sulit terlupa, yang bilang itu kalo gasalah crushku waktu sma (setelah kupikir pikir, selama ini aku hanya kagum, belum sampai mencinta sepertinya). Si bocah itu waktu itu cerita kalau first lovenya pacaran sama cowok teman ngegim-nya di warnet, dan sekarang apa yang dia bilang bener. Kita mungkin tidak berjodoh dengan cinta pertama kita, tapi rasa itu akan tetap ada bersemayam di lubuk hati terdalam.

Aku menyadari, bahwa aku bukan cinta pertama dari perspektif baru itu. Tentu, paham betul bahwa rasa cintanya dengan yang pertama tidak akan hilang, tetap ada walaupun dengan tingkat yang berbeda. Mudahan, sudah cukup kuat pondasi yang kubangun untuk bertahan melawan itu :)

Aku pernah merasa bahwa, aku hanya bisa menanti, belum bisa mendatangi. Pada titik itu, aku merasa sedih dengan segala keadaan yang membuatku selalu gagal menghampiri perspektif itu. Aku hanya bisa menunggunya (setidaknya hingga saat ini saja, semoga Tuhan memberi kemurahan hati agar kami bisa saling berjumpa kembali), Jika pada masanya, takdir menentukan bahwa dia tidak akan kembali, mengenangnya di hati menjadi satu satunya hal yang bisa diraih.

Kau telah tinggalkan hati yang terdalam
Hingga tiada cinta yang tersisa di jiwa

Aku menolak bait terakhir, setidaknya hingga sesuatu terjadi dan menolak semua kesimpulan yang telah ada di bagian sebelumnya. Cinta akan selalu tersisa di jiwa, cinta ada karena berbagai hal terjadi diantara dua jiwa, setidaknya akan terus ada walau hanya setitik yang tersisa :)

-

Menurut kamu, cinta kita ke seseorang bisa abis ngga si? kalau mau diskusi, bisa banget komen di bawah. If u stand my opinion, give a strength to it, kalo menolak, kasih alasannya kenapa. Selalu senang kalau bisa berdiskusi sama pembaca :) 

dearest author, Via. 

Minggu, 27 Januari 2019

[30 HARI BERCERITA] DAY 2 - THE STORY OF MY HABLUM MINALLAH and COLLEGE LIFE

-Entahlah, aku yang terlalu malas, terlalu banyak distraksi, atau memang  terlalu jumawa-

Salam...hahaha

Assalamualaikum wr. wb.

Bagaimana kabar kehidupan kalian semua?
.

Jumat, 25 Januari 2019

[30 HARI BERCERITA] Day 1: PERJUANGAN BESAR DIMULAI

-sebuah sambatan seorang mahasiswa tingkat akhir atas tugasnya yang tidak segera diselesaikan-

Assalamualaikum wr. wb.

"Sebenernya yang menyulitkanmu itu apa, nduk?"
.
"Dosen?'
.
Ngga kok mik. Dosennya baik kok.
.
"Terus apa?"
.
Aku gatau.
.

Sebagai anak terakhir, rasanya orang tua pengen banget liat saya cepet lulus. Ibuk bilang udah kangen lagi buat main ke ACC. Ya Allah, ya tinggal masuk aja loh selama pintu-nya ngga dikunci...
.
Abang yang dengan baik hatinya bayarin UKT gue (ngga sih, ngga tau. ganti uang ibuk yg dipake di kebunnya kalik) semester delapan ini. Tiap telpon nanya, skripsimu sudah sampe mana? Cukup saya jawab, rahasia..
.

Haha, kembali lagi masalah komitmen. Saya adalah orang yang mudah on-fire di awal, mager di tengah, mati matian di akhir. Ndak selalu pada setiap subjek dan perkara, tapi kebanyakan seperti itu. Apalagi kalau situasi buat mager di tengah proses itu mendukung. 
.
Berbicara tentang kehidupan perkuliahan, yah.... cukup smooth. Saya ngerasa ini ujian terberat saya selama kuliah, terutama ketika muncul sedikit penyesalan dan menyadari bahwa, ternyata ini bukan minat utama saya. Diawali dengan putaran 180 derajat atas preferensi mayor di sekolah, dari yang dulu suka IPA, pindah preferensi ke IPS. Saya yang dari SD terlihat suka IPA meskipun nilainya segitu segitu aja, tiba tiba aja beralih ke IPS.
.
Yap, cerita utama saya sebenernya bukan tentang sambatan tugas akhir, tapi sambatan tentang saya yang lagi lagi tidak bisa berdamai dengan masa lalu.
.

Saya suka banget mapel ekonomi, pertama kalinya saya secepat itu jatuh cinta sama sebuah mapel. IPA, saya tau saya ngga suka IPA, suka dalam sesi formalitas bakti anak kecil ke orang tua saja. Pun, di IPS saya tidak terlalu pandai, apalagi sosiologi. Apakah karena saya sering tetiba ansos, makanya sosiologi saya ngga suka? HAHAHAHA. 
.
Kebencian -salah- maksud saya, menurunnya formalitas minat ke IPA dimulai di SMA. Dimulai dengan Biologi yang semakin tidak saya mengerti dan tidak cocok dengan metode pembelajaran saat itu, Kimia yang saya pusing bagaimana hubungan hubungan atom dan molekularnya, dan puncaknya pada Fisika yang bikin saya stress. Fisika, mapel yang susah sekali saya terima mekanismenya di otak, menjadi indikator utama (selain Ekonomi) kepindahan saya ke IPA. 
.
Nestapa akan Fisika, saya punya banyak. Seperti ketika ditanya di kelas cuman bisa plongo, nilai yang seperti nomor punggung Rossi, dan sebagainya. Pernah suatu ketika saya berusaha sekuat tenaga dengan minta les tambahan (kala itu di SSC) sampai pulang jam delapan malam. Jangan disamakan delapan malam Surabaya dengan delapan malam Sempu. Rutin, khusus untuk Fisika saya minta les tambahan diluar jam les normal, namun berakhir dengan sindirian saya kurnang belajar dan buku LKS saya buat bantal untuk tidur. Tidak salah, pun saya memang menjadikannya bantal, karena ketiduran pas saya pelajari lagi malamnya di rumah.
.
Fisika, benar merubah hidup saya. Saya tidak pernah sebenci itu pada suatu mapel. Entah, apa saya yang salah mengartikan indah dan estetikanya fisika. atau memang faktor eksternal yang begitu kuat menjauhkan saya dengan Fisika. Sempat saya merasa, saya harus kuat bertahan di IPA terutama Fisika, namun apa yang tertulis di laporan semesterr mengatakan sebaliknya. Fisika yang mendekati KKM, mengesahkan embargo diri saya atas Fisika, setidaknya hingga hari ini.
.
Apa saya benci ke Fisika secara mapel, atau kepada penyampaiannya? Saya masih belum bisa terlihat baik baik saja terhadap siapa yang menjadikan saya benci Fisika. Terhadap anak IPA? Ngga lah, saya ngga benci anak IPA. Hahaha my crush saat SMA, anak IPA semua :D
.
Saya rasa kehidupan IPS saya cukup halus. Flat flat saja. Alhamdulillah, ekonomi sukses mempertahankan peringkatnya di hati saya hingga lulus.
.
Tapi, muncul keraguan atas Ekonomi, setelah saya menjalani studi selama 3,5 tahun ini.
.
Awal semester, semua masih terasa cukup mudah, walaupun Matematika Ekonomi membuat saya pusing kala itu. Alasan saya masuk ekonomi sebenarnya cukup sederhana. Dikala orang memilih jurusan karena job vacancynya banyak, gaji besar dll, saya memilih ekonomi karena TV. Yap, selain hukum terutama kriminalitas, ekonomi memiliki kanal beritanya hampir di setiap televisi. Setidaknya, setiap hari ada Kabar Pasar dan Economics Challenges di waktu waktu tertentu. Seprecious apa ya ekonomi ini, setiap hari ada ahli ekonomi yang diundang ke TV. Sesederhana itu, saya ingin tahu kenapa ia begitu berharga.
.
Dan, pertanyaan random saya terjawab saat saya kuliah di jurusan Ekonomi Pembangunan, Airlangga.
.
Ekonomi itu sulit saudara.
.
Terutama ekonometrikanya. Saya pusing.
.

Tentang lika-liku ekonomi, saya ngga minat buat nulis disini, mungkin di lain postingan wahaha. Tapi, saya pengen banget cerita tentang, saya sadar saya ternyata minat sama jurusan lain. Teknik Informatika.
.
Teknik Informatika itu ngga gampang, memang. Kalkulusnya juga susah. Setidaknya, yang saya tahu adalah saya sebenernya suka banget utek utek berbau teknologi. I know, TI ngga cuman bahas tentang teknologi dan lain lain, tapi saya sadar saya suka utek utek html sendiri meskipun suka error. Dan, satu ketika yang bikin saya makin yakin untuk suka sama jurusan berbau komputer, pemrograman, dan sejenisya, adalah Ekonometrika.
.
Waktu itu, pertama kali lab ekmet. Saya baru sadar bahwa nge-run itu asik sebenernya. Saya hampir ngga pernah bolos Lab ekmet karena buat saya, lab ekmet itu penghibur di kala jenuh sama ceramah klasikal di dalem kelas. Yah, meskipun di Ekmet 2 saya lebih sering nyontek teman hahaha.
.
Hari itu ada ujian Lab Ekmet. Saya belajar ngerun dua hari atau tiga hari sebelumnya, padahal mapel lain yang teorinya seabrek, ada yang baru saya pelajarin sehari sebelumnya. And, here comes the great results.
.
Nilai ujian praktek Ekmet yang bulat sempurna, 
.
Seriously, orang yang membaca ini dan menganggapnya sebagai 'pamer', saya yakin hatinya minta di cleaning pake CCleaner biar gak ada file file 'sampah'nya whahaha. Saya yakin, nilai itu selain datang dari kemurahan hati mbak mbak Asdos, datang dari bahagianya saya ada praktek lab ekmet di jurusan. Nilai Lab yang berkebalikan banget sama nilai teori hahaha. Disitu, saya tahu saya suka yang berbau teknologi dan semacemnya. Lab ekmet juga bikin saya flashback ke kejadian pas smp, pelajaran TIK, ujian tentang Word dan apalagi saya lupa, di lab komputer smp, menjadi satu-satunya yang ngga remedi kala itu. Dan banyak hal hal senada yang terjadi. 
.
Huft
.
Kenapa baru sadar pas semester semester akhir?:")
.

Mungkin ada yang bertanya, sekarang saya gimana? Mau ngelanjutin EP atau gimana. Ya bismillah, tetap ngelanjutin, dan ya alhamdulillah tinggal skripsi yang enam bulan belum selesai selesai. Sudah digariskan oleh Allah, mudahan bertahan di EP bikin saya bisa lebih berguna bagi bangsa, ngga nyusahin hahaha. Saya tetap senang di EP, saya masih suka banget sama makro. Dan juga, terkait komitmen. Hhaha, saya masih komitmen sama EP, dan ya bener. Saya on fire di awal perkuliahan, mulai males di pertengahan, tambah males di skripsian. Tapi doakaaan ya, saya mau ngebut skripsian wkwkwk. Oke, anyway....
.
Ada saran kursus pemrograman atau saran D3 yang bagus buat saya? Hahahahaha

Ohiya, terakhir. Saat nulis ini saya dengerin musik di Spotify... here is the playlist!

Dewa 19 - Dua Sejoli
Dewa 19 - Arjuna
Dewa 19 - Separuh Nafas
Bigbang - Tonight
Bigbang - Fxxk It
Tulus - Sewindu
Tulus - Monokrom

Ohiya, kalau diantara readers ada cerita atau masalah tentang komitmen (apapun itu, bisa percintaan, kerjaan, atau lain lain), bisa banget tinggalin komentar dibawahhhh. Thanks.

Wassalamualaikum wr wb

Rabu, 25 Juli 2018

Analisis Perilaku Produsen dan Penawaran Gula di Indonesia


Assalamualaikum wr wb.


Yep, beberapa hari ini nganggur karena libur, so pengen aja berbagi sesuatu hahaha. Analisisnnya sederhana sekali, padahal seharusnya pakai ekonometri :( karena waktunya cukup mepet hehehe. Hopefully penelitian ini bisa diteruskan dengan alat yang sesuai wkwkwk. 

BTW, mohon untuk menyertakan referensi ya^^ even ini hanya makalah sederhana. 

Analisis Perilaku Produsen dan Penawaran Kedelai di Indonesia


Assalamualaikum wr wb.

Yep, beberapa hari ini nganggur karena libur, so pengen aja berbagi sesuatu hahaha. Analisisnnya sederhana sekali, padahal seharusnya pakai ekonometri :( karena waktunya cukup mepet hehehe. Hopefully penelitian ini bisa diteruskan dengan alat yang sesuai wkwkwk. 

BTW, mohon untuk menyertakan referensi ya^^ even ini hanya makalah sederhana. 


Selasa, 08 Mei 2018

Structure, Conduct, Performance Industri Kertas Tisu di Indonesia

Assalamualaikum wr wb....
Yep, saya mau berbagi beberapa tugas yang pernah saya kerjakan semasa kuliah (menuju tahu terakhir di kampus wkwk) dimulai dari tugas industri ini^^

FYI, beberapa data disini seperti harga dll saya cari sendiri, survei di supermarket di Surabaya! Tapi untuk produktivitas dll, saya dapat dari dosen saya berupa data mikro dan pembagian PSID dll bisa dilihat di KBLI, saya lupa antara KBLI 2013 atau 2015. Full document beserta perhitungan CR dll bisa dilihat di link ini, segera saya update!

Dimohon untuk memasukan referensi ini ya, saling menghargai karya ilmiah masing masing:)

Zakia, Arivia F. (2017). Structure Conduct Performance Industri Kertas Tisu (DISIC 17091)

Senin, 15 Januari 2018

Pertumbuhan Penduduk dan Kerusakan Lingkungan (Emisi Karbondioksida, Persentase Luas Hutan, dan Pertumbuhan Ekonomi)

BAB l
PENDAHULUAN


1.1     Latar belakang
Masalah kependudukan dan kerusakan lingkungan hidup merupakan dua permasalahan yang kini sedang dihadapi berbagai negara. Brown (1992:265-280), menyatakan bahwa masalah lingkungan hidup dan kependudukan adalah masalah pencemaran lingkungan fisik, deforestasi, eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber-sumber alam, serta berbagai fenomena degradasi ekologis semakin hari semakin menujukkan peningkatan yang signifikan.

Selasa, 26 Desember 2017

My Silly Method to Overcome Run Out of KAI Ticket


Assalamualaikum wr wb

Yap, di postingan ini saya mau bagi bagi tips gimana sih caranya dapet tiket meskipun tiket dari asal ke tujuan kita udah abis wkwkwk

Kemarin tanggal 21 Desember 2017 saya rencananya pulang. Kenapa engga pulang dari kemaren jumatnya karena ada vacation  tipis tipis sama anak anak BPH wkwkwk. Dan, hari rabunya ada survei buat KKN (terasa sedih karena... ikut KKN berarti saya udah semester tua wahaha). Jadinya saya baru bisa pulang kamisnya. Pun juga selasa adek saya yang laperan minta ditemeni nonton. Sip!

Selasa, 18 Juli 2017

My First Time: Dari Surabaya Ke Jakarta Naik Sriwijaya Air

Hallo, Assalamualaikum wr wb!

Rasanya udah lama ya engga ngepost tentang apapun di blog ini, yap! Semester 4 ini rasanya gaada libur, sekalinya libur ya cuman di kosan atau jalan wkwkwk.

Jadi ceritanya, tanggal 8 bulan Mei kemaren akhirnya mas dan mbak resmi jadi bapake dan ibuke wkwkwk lahirlah cucu pertama bapak ibu! kekeke jadilah gue sekarang tante =="

Nah, udah lama juga gue engga ke Bogor, apalagi sekarang udah gede dan Surabaya Bogor engga se-melelahkan Banyuwangi Bogor. Jadilah, liburan semester ini nyempetin ke sana sebentar hihihi. Persiapannya juga mepet cuman tiga hari dan langsung cuss ke sana. Ceritanya gue ga dapet tiket kereta ke Banyuwangi (yang murah) jadi gue ngerayu abang buat dibeliin tiket kesana. Niatnya berangkat tuh gue mau pake Kereta Gaya Baru Malam tapi udah full juga T..T Jadilah kesana naik pesawat dan dibayarin sama Abangkuhhh (thankyu so much :* )