My "We don't Talk Anymore Version-Review and Late Reaction'

Click and read my review and late reaction about this song. Fufufufu bakalan ada sedikit asdfghjklove journey juga.

Hasil Try Out KPMBS (Keluarga Pelajar Mahasiswa Banyuwangi di Surabaya) 2015

Nah seperti judul di atas, hari ini gue bakalan ngereview tentang Try Out KPMBS yang diadain tanggal 25 Januari 2015 kemarin.

HORRORNYA NGAMBIL BIMBEL MALAM MINGGU

Malam Sabtu. Oke, hari gini, buat remaja, engga tau Malam Minggu. Bayak versi dari Malam Minggu. Ada malam minggu pahing, kliwon, legi, bahkan yang baru dijadiin film, Malam Minggu Miko. Malam Minggu. Gue ngamatin malem minggu adalah malem dimana status Facebook naik hingga 50%! Dan isinya sama....

Pengalaman Naik Kereta Api Mutiara Timur Siang

Di postingan ini (yang lagi lagi engga jauh dari kereta) gue bakalan ngasih semacem review atau apalah ya, sekaligus ngasih saran atau sekedar pengalaman buat yang mau tahu gimana sih rasanya naik Mutiara Timur ini .. Oke, untuk pertama bakalan ngereview..... KERETA MUTIARA TIMUR SIANG !

Download 포미닛 (4MINUTE) - '오늘 뭐해 (Whatcha Doin' Today)' (Official Music Video)

Nah, di postingan ini, cuman pengen bagi bagi videonya 4Minute yang Watcha Doin' Today. kenapa? ya karena gue fansnya 4minute waks. Buat reviewnya, nah, disini gue sebagai mantan yadongers -_- MV ini seperti

Minggu, 30 Agustus 2020

CHILD-FREE? PERNAH MERASA TAKUT MENJADI ORANG TUA DI MASA DEPAN? Bagian 1

 Assalamualaikum wr wb. 

Hai, kayanya lamaaa banget ngga update tulisan di blog ini yah wkwk aslik sok sibukkk banget aku. 


Pada postingan kali ini, aku mau bahas sesuatu yang beberapa hari terakhir cukup sering tiba tiba muncul di pikiranku. Yap! Tentang memiliki anak, tentang menjadi orang tua, dan pemikiran pemikiran serupa. Apa sih CHILD FREE itu? Apa dampaknya terhadap negara, utamanya pada sisi ekonomi dari sudut pandangku sebagai mahasiswa ekonomi?

Kamis, 05 Maret 2020

MY "PETERPAN - YANG TERDALAM" VERSION :)

4x4=16
sempat tak sempat, komentar disini akan kubalas :D

Assalamualaikum wr wb.

Akhirnya, setelah sekian lama ngga nulis postingan, sekarang ada waktu (padahal kerjaannya ya rebahan aja) dan mood buat nulis disini lagi.

Many things happen, naik turun kehidupan selama hampr setahun lebih ini.  Kalau kamu pembaca setia (at least pernah baca blogku untuk bagian love story ku yang so pity) pasti ngeh sama dinamika percintaanku wkwkwk. But, back then, rain grant u with rainbow. meskipun ga semua pelanginya bisa ditangkap sama mata kita. 

Setelah badai kehidupan yang ampun deh, ga pernah kebayang sebelumnya, Tuhan mengirimkan satu manusianya yang baik buat menemaniku menyelesaikan fluktuasi (?) perkuliahan. Yup! Minggu besok akhirnya diriku wisuda (mngis bhgya ala willythekidd.,,,). Harusnya malam ini ngerjain proyek, tapi kok ya buntu sekali aku memikirkannya (maafkan saya bu :') 

Ada satu lagu yang menjadi pengantar tangisku. Benar, lagu itu Peterpan -Yang Terdalam. I use the Peterpan version since I prefer it to the Noah vers. Sebelumnya aku bikin My WE DONT TALK ANYMORE VERSION kan, sekarang mau bikin versi ini. Tidak semua mirip dan persis dengan maksud dari lagu itu, tapi ada beberapa bagian yang pas buat beberapa intrik yang terjadi :) 

For the one who become my really really first love, inisial mra, tolonglah ini dibaca dan pahami kalo aku duguen duguen tiap kamu mulai pendiem dan silent treatment!

Ok, lesgo!


PETERPAN - YANG TERDALAM


Kulepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan jika kau kusayangi
Dan bila kumenanti

Beberapa bulan terakhir, utamanya satu-dua tahun lalu, aku merasa bahwa tidak semua orang yang berada di dekatku bener bener tulus. Aku tau, itu hal yang lumrah terjadi di society kita saat ini. Tapi aku tidak menyangka kalau itu terjadi, They talked nice in front of you, but became a backstabber behind your back. Tapi, gapapa. Pada akhirnya diriku menyadari bahwa, kami memang kurang cocok menjadi teman dekat. Cukup, saling mengenal saja :) 

Waktu itu, semua terasa kosong. Sepi. Ngerasa sendiri banget di dunia ini. Pernah becanda sambil mbathin, ini aku dispoiler Padang Mahsyar a sama Allah wkwk. Aku paham, bahwa lambat laun semua akan pergi. Teman-teman yang dulu bersama-sama belajar buat ujian, yang dulu saling sapa saling bantu, mereka pergi. Pun, aku ngga menyalahkan karena semua punya urusan masing-masing, tapi di perspektifku, aku berhak merasa kesepian.

Termasuk keluarga dekat. Di titik-titik kritis kehidupanku waktu itu (Oh God I never imagined I took a pen to draw a butterfly instead of cut my blood vessels) aku ngerasa kalau aku semakin jauh dari orang tuaku. Awalnya aku menyalahkan mereka atas aoa yang dibebankan padaku, namun aku sadar bahwa aku yang salah menempatkan mereka pada posisi nyaman itu. Aku yang terlalu memberikan rasa aman sehingga mereka berekspektasi lebih padaku. Bapak ibu, maaf anaknya tidak tahu diri dan jadi outlier buat keluarga :)

Stress banget rasanya, saat hal hal yang kamu kejar dan inginkan ngga kesampaian dan semua menekan atas kesalahan tersebut. Everyone asked me why but almost half of them only wanna know, then judged me. Hingga di suatu waktu, aku sadar bahwa aku menggenggam semuanya terlalu erat, sehingga semua berjatuhan. 

Jauh sebelum pergolakan itu terjadi, aku berdoa kepada Allah untuk diberikan perspektif. Permintaanku cukup detil: laki-laki, tidak harus saling mencinta, dan menjadi sudut pandang yang berbeda dalam hariku menentukan keputusan. Tak lupam di kala kritis hingga terasa hidupku sudah di ujung tanduk, aku dengan tidak tahu diri berdoa,"O Allah, aku gamau mati. Aku belom nikah, aku belom ngerasain secara nyata dicintai lelaki lain." bitj plis, se desperate itu memang

Aku silo (tapi ngga dapet wangsit) dan hari itu aku putuskan buat memulai kembali semuanya, dengan tenang, tanpa ambisi, dan pasrahkan semua. Aku mulai kembali menulis tugas akhir, mulai mengontak teman teman (tbh I almost cried over river karena teman-teman ternyata masih inget aku dan mengkhawatirkan kehidupan kampusku), dan mulai melepas semua yang kuinginkan.

Bapak ibu, maaf atas semua perilaku yang membuat bapak ibu menanti kelulusanku cukup lama. Maaf telah gagal menunjukkan kasih sayang agar tidak saling menanti.

Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah aku di sini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti

Ada satu line quote yang kubaca, berisikan kalimat,"Saat kamu pasrahkan semuanya kepada Allah dan alam semesta, maka hal yang kau inginkan satu persatu akan terwujud."

Aku mendapat perspectiveku,

Seseorang yang sudah lama kunanti dan kupanjatkan di sela-sela doaku.

Tapi, aku baru sadar kalau aku meminta perspektif baru, Seseorang dengan perspektif hidup yang berbeda, dan cara menghadapi hidup yang berbeda. Huff, seringnya bertengkar karena beda pemahaman terhadap kehidupan :'

Kalau lagi nangis, selalu inget lagu ini. Kalau kita sedang ada dalam mode perspektif yang berbeda, lagu ini cocok bangetsi :((

Dia ini berbeda, dan kadang tidak bisa kumengerti. Malam-malam kritis berakhir dengan tangis yang cukup panjang, hingga mengandai apakah semua yang dikatakan perspektive baru itu benar. Bermimpi untuk bersama, serta menanti kapan akan bertemu saat kami sedang berjauhan, kadang berakhir rasa bersalah karena aku memberatkan rindu ini diatas bentangan jarak yang jauh. Maafkan aku.

Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
Kan kukenang di hati saja

Awalnya, aku tidak percaya konsep bahwa cinta itu tidak akan hilang, atau berganti. Aku percaya bahwa ada saat ketika cinta itu hilang, entah karena meninggalkan atau ditinggalkan. Aku percaya bahwa suatu saat, penantian hanya akan menjadi waktu yang hilang dan tidak berkesudahan. Hingga, Allah mengirimkan "perspektif baru" ini

Saat aku mulai lelah menanti, Tuhan kirimkan dia untuk kusayangi. Saat rindu ada dan tercipta bersama dengan kenyataan bahwa terbentang ratusan kilometer jarak, lelah letih menanti akan terbayar saat bertemu. Hingga setelah berulang kali, aku menyadari bahwa aku tidak lelah menanti :)

Orang mengatakan bahwa cinta pertama sulit terlupa, yang bilang itu kalo gasalah crushku waktu sma (setelah kupikir pikir, selama ini aku hanya kagum, belum sampai mencinta sepertinya). Si bocah itu waktu itu cerita kalau first lovenya pacaran sama cowok teman ngegim-nya di warnet, dan sekarang apa yang dia bilang bener. Kita mungkin tidak berjodoh dengan cinta pertama kita, tapi rasa itu akan tetap ada bersemayam di lubuk hati terdalam.

Aku menyadari, bahwa aku bukan cinta pertama dari perspektif baru itu. Tentu, paham betul bahwa rasa cintanya dengan yang pertama tidak akan hilang, tetap ada walaupun dengan tingkat yang berbeda. Mudahan, sudah cukup kuat pondasi yang kubangun untuk bertahan melawan itu :)

Aku pernah merasa bahwa, aku hanya bisa menanti, belum bisa mendatangi. Pada titik itu, aku merasa sedih dengan segala keadaan yang membuatku selalu gagal menghampiri perspektif itu. Aku hanya bisa menunggunya (setidaknya hingga saat ini saja, semoga Tuhan memberi kemurahan hati agar kami bisa saling berjumpa kembali), Jika pada masanya, takdir menentukan bahwa dia tidak akan kembali, mengenangnya di hati menjadi satu satunya hal yang bisa diraih.

Kau telah tinggalkan hati yang terdalam
Hingga tiada cinta yang tersisa di jiwa

Aku menolak bait terakhir, setidaknya hingga sesuatu terjadi dan menolak semua kesimpulan yang telah ada di bagian sebelumnya. Cinta akan selalu tersisa di jiwa, cinta ada karena berbagai hal terjadi diantara dua jiwa, setidaknya akan terus ada walau hanya setitik yang tersisa :)

-

Menurut kamu, cinta kita ke seseorang bisa abis ngga si? kalau mau diskusi, bisa banget komen di bawah. If u stand my opinion, give a strength to it, kalo menolak, kasih alasannya kenapa. Selalu senang kalau bisa berdiskusi sama pembaca :) 

dearest author, Via.