Assalamualaikum wr wb
Udah mau semester ganjil nih. Di fakultas gue, semester satu itu ada mata kuliah Filsafat Ilmu.
So, this is one of hundreds (halah)
task. Nah disini gue pengen bagiin salah satu tugas kelompok yang gue kerjain bareng sama temen sekelompok.
Thanks to my friend who let our task shared in my blog! Jadi, ini bukan kerjaan gue seorang, tapi orang banyak...
Let's check this out!
(image source:http://tamanlitera.com/image/cache/data/produk/pustaka%20pelajar/Filsafat-Ilmu-550x500.jpg)
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani
yang berarti “cinta akan hikmat” atau “ cinta akan pengetahuan. Filsafat adalah
studi atau pembelajaran tentang seluruh fenomena keilmuan dalam kehidupan,
serta berisi pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep
mendasar. Filsafat sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok: filsafat tentang
pengetahuan, yang terdiri dari epistemologi, logika, dan kritik-kritik ilmu.; filsafat tentang keseluruhan
kenyataan, yang terdiri dari metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus
(teologi metafisik, antropolgi, dan kosmologi); filsafat tentang tindakan, yang
terdiri dari etika dan estetika; sejarah filsafat. Tidak semua filsuf
sependapat dengan pembagian filsafat dalam 4 kelompok ini, namun pembagian
seperti ini merupakan pembagian klasik namun paling umum diterima.
Landasan
kajian ilmu (ontologi, epistemologi, dan aksiologi) terdiri dari pengetahuan. Semua pertanyaan
pertanyaan tentang kemungkinan kemungkian pengetahuan, batas batas pengetahuan,
dibahas dalam epistemologi. Epistemologi berasal dari logia dalam Bahasa Yunani dan episteme
pengetahuan dan tentang pengetahuan. Epistemologi membicarakan 3 hal, yaitu
objek filsafat (objek yang dipikirkan), cara memperoleh pengetahuan filsafat
dan ukuran kebenaran.
Ontologi terdiri
dari dua kata , yaitu ontos dan logos. Ontos berarti seusatu yang berwujud dan logos berarti ilmu. Dari dua kata itu ontologi dapat diartikan
sebagai ilmu atau teori tentang wujd hakikat yang ada. Landasan Ontologis
adalah tentang objek yang ditelaah ilmu. Hal ini berarti tiap ilmu harus
mempunyai objek penelaahan yang jelas. Karena diversifikasi ilmu terjadi atas
dasar spesifikasi objek telaahannya maka tiap disiplin ilmu mempunyai landasan
ontologi yang berbeda. Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat
sesuatu yang berwujud (yang ada) dengan berdasarkan pada logika semata.
Argumen Ontologis pertama kali
dilontarkan oleh Plato dengan teori ideanya. Menurut Plato, tiap-tiap yang ada
di alamnyata ini mesti ada ideanya. Idea yang dimaksud oleh Plato adalah
definisi atau konsep universal dari tiap sesuatu. Seperti manusia yang mempunyai
idea. Idea manusia menurut Plato adalah badan hidup yang kita kenal dan dapat
berpikir. Idea inilah yang merupakan hakikat sesuatu dan menjadi dasar wujud
sesuatu itu. Argumen Ontologis kedua dilontarkan oleh St. Augustine. Menurut
Augustine, manusia mengetahui dari pengalaman hidupnya bahwa dalam alam ini ada
kebenaran. Namun, akal manusia terkadang merasa bahwa ia mengetahui apa yang
benar, tetapi terkadang pula merasa ragu-ragu bahwa apa yang diketahui adalah
suatu kebenaran. Menurutnya, bahwa diatasnya masih ada suatu kebenaran tetap,
dan itulah menjadi sumber dan cahaya bagi akal dalam usahanya mengetahui apa
yang benar. Kebenaran mutlak inilah oleh Augustine disebut Tuhan. Ada yang memasukkan ontologi ke dalam bidang “metafisika” bersama
filsafat alam (kosmologi), filsafat manusia, dan filsafat ketuhanan.
Ontologi, dapat
dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realita atau kenyataan konkret secara kritis. Aspek ontologi
dari ilmu pengetahuan diantaranya, Metodis, Sistematis, Koheren, Rasional,
Komprehensif, Radikal, dan Universal.
Jadi, Ontologi
merupakan ilmu yang menyeluruh dan empiris walaupun berdasarkan logika semata
tetapi sebagai dasar wujud sesuatu itu.
Epistemologi
berasal dari kata episteme yang
berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Secara
sederhana epistemologi adalah filsafat yang mempelajari dasar dasar
pengetahuan.
Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan dan cara
memperolehnya. Epitemologi disebut juga teori pengetahuan, yaitu cabang filsafat
yang membicarakan tentang cara memperoleh pengetahuan, hakikat pengetahuan dan
sumber pengetahuan.
Landasan epistemologi
adalah cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah sehingga diperolehnya
ilmu tersebut. Secara umum, metode ilmiah pada dasarnya untuk semua disiplin
ilmu yaitu berupa proses kegiatan infuksi-deduksi-verifikasi.
Epistemologi adalah
suatu cabang filsafat yang menyoroti atau membahas tentang tata cara, teknik,
atau proses doormen dapat kan ilmu dan keilmuan. Dengan menggunakan metode
non-ilmiah artinya pengetahuan yang diperoleh dengan cara penemuan secara kebetulan, untung-untungan,
akalsehat, prasangka, otoritas, dan
pengalaman biasa. Metode ilmiah adalah cara memperoleh pengetahuan dengan
deduktif dan induktif. Sedangkan metode problem solving adalah memecahkan
masalah dengan cara mengidentifikasi permasalahan, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, mengorganisasikan dan menganalisis data, menyimpulkan dan conclusion, dan melakukan verifikasi
yakni pengujian hipotesis. Epistemologi derivasinya dari Bahasa Yunani yang
berarti teori ilmu pengetahuan.Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang
meneliti asal usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh
pengetahuan menjadi penentu penting dalam menanyakan apa yang dapat kitaketahui
sebelum menjelaskannya.
Terdapat 3 persoalan pokok: a) apakah
sumber-sumber pengetahuan itu? darimanakah pengetahuan yang benar itu datang? b) apakah sifat dasar pengetahuan itu? c) Apakah pengetahuan kita itu benar alias valid? Bagaimana kita dapat membedakan yang benar
dari yang salah?
Jadi, Epistemologi
biasa digunakan untuk mengetahui tanda-tanda atau meramalkan kejadian supaya
lebih tepat karena untuk mendapatnya dilakukan dengan menggunakan metode-metode
dan melalui serangkaian proses untuk mendapatkan sebuah pemikiran dan
mengidentifikasi suatu kejadian yang benar serta menolak yang saah. Proses dan
hasilnya juga memerlukan verifikasi agar mendapatkan suatu pengetahuan.
Aksiologi adalah ilmu
yang menyoroti masalah nilai dan kegunaan ilmu pengetahuan itu. Ilmu
pengetahuan itu hanya alat dan bukan tujuan. Substansi ilmu itu bebas nilai
tergantung pada pemakaiannya.
Jadi, dalam menjawab
suatu pertanyaan aksiologi mengunakan teori untuk menjawab masalah dan
manfaatnya dalam pengembangan ilmu.
Sidi Galzaba, Sistematika filsafat: Pengantar Kepada Teori
Pengetahuan,Bulan Bintang, Jakarta, 1991), hlm 6.
Mohammad
muslih, Filsafat Ilmu, Belukar, 2004,
hlm 22